Cara Memakai Sumpit yang Benar - Di negara-negara Asia Timur seperti Jepang, China, dan Jepang, mereka biasanya menggunakan sumpit sebagai alat makan utama mereka. Meski pada beberapa makanan tetap menggunakan sendok, namun sejak kecil, mereka sudah diajarkan bagaimana cara memakai sumpit yang benar.
Sementara itu di Jepang, sebagian besar makanan dimakan dengan menggunakan sumpit.
Sumpit juga tidak hanya digunakan saat makan nasi dan lauk, tetapi juga mi seperti soba dan udon.
Jika Moms tidak terbiasa dengan cara memakai sumpit yang benar, memahaminya bisa jadi rumit pada awalnya.
Namun, jika Moms ingin menikmati makanan Jepang atau makanan khas Asia Timur lainnya, memegang sumpit adalah keterampilan yang harus dikuasai!
Jika Moms belum paham betul bagaimana cara memakai sumpit dengan benar, jangan khawatir.
Sebab berikut ini akan dijelaskan cara mudah dan benar memegang dan menggunakan sumpit saat makan.
Cara Memakai Sumpit yang Benar
Di Indonesia, menggunakan sumpit sebagai alat makan bukan hal yang umum. Namun, tak perlu bingung memakainya ya, Moms.
Secara umum cara memakai sumpit ala Korea, Jepang, atau Cina sama saja. Berikut ini adalah tutorial menggunakan sumpit dengan benar:
- Pegang sumpit pada tangan dominan dan longgarkan. Orang yang mengatupkan sumpitnya biasanya hanya akan membuang makanannya ke mana-mana. Tempatkan sumpit pertama di lembah di antara jari telunjuk dan ibu jari dan seimbangkan di jari manis.
- Kemudian tempatkan sumpit kedua di lembah di antara jari telunjuk dan ibu jari bersama dengan sumpit pertama, tetapi letakkan sumpit ini di jari tengah, bukan jari manis.
- Gunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah untuk menggenggam sumpit kedua sedikit lebih erat.
- Sumpit pertama (di bagian bawah) kurang lebih tidak bergerak. Jari telunjuk dan tengah melakukan semua angkat berat dengan sumpit kedua.
- Dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk menggerakkan sumpit atas ke atas dan ke bawah, buka sumpit perlahan.
- Tutup sumpit setelah makanan berhasil dijepit dan makanlah. Ingatlah untuk menjaga tangan tetap longgar tetapi tetap mempertahankan kontrol yang baik atas sumpit itu. Moms akan benar-benar diuji saat mengambil potongan makanan yang lebih berat.
Etika Memakai Sumpit di Jepang
Ada juga beberapa pantangan tentang sumpit di Jepang, seperti misalnya jangan letakkan sumpit di tepi mangkuk.
Tindakan ini dikenal sebagai "watashi-bashi." Moms juga tidak boleh menggunakan sumpit untuk menarik piring ke arah Moms, yang disebut “yose-bashi”.
Di Jepang juga dianggap sebagai perilaku yang buruk untuk memberikan makanan dari sumpit ke sumpit, atau membiarkannya tersangkut di semangkuk nasi.
Ini karena kedua tindakan ini terkait dengan kebiasaan pemakaman. Secara umum, Moms harus menjaga sumpit dalam posisi sejajar dan hindari menyilangkannya.
Sejarah Singkat Penggunaan Sumpit
Mengutip artikel dari History, orang Cina telah menggunakan sumpit setidaknya sejak 1200 SM, dan pada tahun 500 M, sumpit sudah dikenal di Asia dari Vietnam hingga ke Jepang.
Reruntuhan dongeng Yin, di provinsi Henan, tidak hanya memberikan contoh tulisan Cina paling awal tetapi juga sumpit pertama yang diketahui yakni menggunakan bahan perunggu yang ditemukan di makam di situs tersebut.
Alat masak ini memang mampu menjangkau jauh ke dalam panci air atau minyak mendidih, sehingga awalnya ia hanya digunakan untuk memasak.
Baru pada tahun 400 M, orang-orang mulai makan dengan peralatan makan.
Ini terjadi ketika ledakan populasi di seluruh China menguras sumber daya dan memaksa juru masak untuk mengembangkan kebiasaan yang menghemat biaya.
Mereka mulai memotong-motong makanan menjadi potongan-potongan kecil yang membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk memasak.
Ini kebetulan juga sangat cocok untuk cengkeraman sumpit yang mirip pinset. Saat makanan menjadi kecil, pisau pun menjadi kurang berguna.
Peralihan dari penggunaan pisau ke sumpit saat makan juga dipengaruhi Konfusius.
Sebagai seorang vegetarian, ia percaya bahwa peralatan tajam di meja makan akan mengingatkan akan rumah jagal.
Ia juga berpikir bahwa ujung pisau yang tajam membangkitkan kekerasan dan peperangan, membunuh suasana hati yang bahagia.
Berkat ajaran ini, penggunaan sumpit dengan cepat menyebar ke seluruh Asia.
Budaya yang berbeda mengadopsi gaya sumpit yang berbeda. Di Jepang misalnya, sumpit memiliki panjang 20 cm untuk pria dan 17 cm untuk wanita.
Pada tahun 1878, orang Jepang menjadi orang pertama yang membuat perangkat sekali pakai yang sekarang ada di mana-mana, biasanya terbuat dari bambu atau kayu.
Pengunjung kaya bisa makan dengan versi gading, giok, karang, kuningan atau batu akik, sedangkan yang paling istimewa menggun
akan set perak.
Selain itu, diyakini bahwa perak akan terkorosi dan berubah menjadi hitam jika bersentuhan dengan makanan beracun.
Sepanjang sejarah, sumpit juga telah memiliki hubungan simbiosis dengan makanan pokok Asia lainnya seperti nasi.
Secara alami, makan dengan sumpit lebih cocok untuk beberapa jenis makanan daripada yang lain.
Awalnya mungkin Moms mengira bahwa nasi tidak cocok dengan sumpit, tetapi di Asia sebagian besar nasi adalah varietas berbiji pendek atau sedang.
Pati dalam nasi ini menciptakan produk matang yang bergetah dan menggumpal, tidak seperti butiran beras panjang dari negara Barat.
Jadi, nasi yang berasal dari Asia lebih mudah untuk berkumpul dan dimakan dengan menggunakan sumpit.
Itulah beberapa hal yang perlu Moms pahami mengenai cara menggunakan sumpit yang benar.
Jadi tidak ada salahnya untuk mengajarkan juga cara memakai sumpit ini kepada sang buah hati.
Posting Komentar